Ikuti Workshop, FARKES KSPI Dorong Lahirnya PKB yang Berani dan Berpihak

NUSANTAR45.ID, JAKARTA - Federasi Serikat Pekerja Kesehatan (FARKES) KSPI menunjukkan langkah konkret dengan turut ambil bagian dalam Workshop Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang digelar oleh Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan LO-Norway, dalam rangka memperjuangkan kesejahteraan pekerja yang lebih adil dan setara. Workshop dilaksanakan selama dua hari, Senin-Selasa, 26–27 Mei 2025, di Sofyan Hotel Soepomo, Jakarta.

Acara yang dihadiri oleh berbagai federasi serikat pekerja ini menjadi ruang strategis untuk memperkuat kemampuan dalam menyusun PKB yang bukan hanya normatif, tetapi juga transformatif. Hadir mewakili FARKES KSPI, Idris Idham (Sekretaris Jenderal) dan Siswo Darsono (Wakil Sekretaris Jenderal), membawa semangat baru untuk membangun PKB yang lebih berpihak pada pekerja, khususnya di sektor kesehatan.

"Kita butuh PKB yang bukan sekadar lembaran formalitas. Harus ada keberanian untuk mengusung isu-isu strategis yang benar-benar mencerminkan kebutuhan pekerja di lapangan," tegas Idris Idham dalam sesi diskusi. Ia juga menambahkan pentingnya kemampuan pemetaan isu (mapping) agar serikat pekerja tidak hanya bersikap reaktif, melainkan juga visioner dalam merancang isi PKB.

Sementara itu, Siswo Darsono menyoroti pentingnya memastikan perlindungan pekerja perempuan menjadi prioritas dalam setiap perjanjian kerja bersama.
"Pasal-pasal tentang cuti haid, kehamilan, dan perlindungan dari pelecehan seksual harus menjadi standar dalam PKB. Kita tidak boleh kompromi terhadap hal-hal mendasar seperti ini," ujarnya penuh semangat.

Workshop ini mengupas beragam materi penting seperti standar PKB sektoral, strategi negosiasi berbasis data, kurikulum pendidikan PKB, hingga praktik-praktik terbaik dari lapangan. Dengan pendekatan partisipatif, kegiatan ini juga mendorong peserta menyusun rencana tindak lanjut konkret untuk diterapkan di federasi masing-masing.

FARKES KSPI menilai workshop ini sebagai momentum penting untuk menciptakan PKB yang tidak hanya menjawab kebutuhan hari ini, tetapi juga menjadi alat perjuangan yang hidup, berani, dan mampu merespons perubahan zaman.[*/Red]

0 Komentar