DSKS Demo Tolak Pengakuan Terhadap Israel

NUSANTAR45.ID, SURAKARTA -Dewan Syari'ah Kota Surakarta (DSKS) menggelar aksi damai tolak keras Israel dengan tuntutan seret dan adili pimpinan Israel pembantai wanita dan anak-anak. Aksi berlangsung di DPRD Kota Surakarta, Kamis, 5 Juni 2025, pukul 13.00 WIB, dengan titik kumpul di Masjid DPRD Kota Surakarta.

Dalam aksi tersebut, perwakilan massa dari DSKS diterima Wakil Ketua DPRD Kota Surakarta Daryono, ST (PKS), Muhammad Bilal PSI, SH dan Ardinto Kuswinarno, SH (Partai Gerindra).

Menerima massa DSKS, DPRD akan menyampaikan aspirasi dari Dewan Syariah Kota Surakarta ke Presiden Prabowo Subianto.

Sementara itu, surat pernyataan dibacakan Ustadz Abdul Rochim Ba'asyir didampingi  tokoh keagamaan lainnya, antara lain Ustadz Badaruddin Karanganyar, Ustadz Yusuf Suparno Solo, Ustadz Wandi Sragen, Ustadz Edi Lukito Boyolali dan Ustadz Musidi dari Klaten.
Berikut isi pernyataan sikap DSKS secara lengkap:

PERNYATAAN SIKAP DSKS MENOLAK SEGALA BENTUK PENGAKUAN RI TERHADAP EKSISTENSI ISRAEL

No. 033/SEK/DSKS/VI/2025

السالم عليكم ورحمة هللا وبركا ته

A. PENDAHULUAN

Indonesia adalah negara yang dibangun di atas semangat anti-penjajahan. Hal ini tercermin jelas dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang menyatakan bahwa "Penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri-kemanusiaan dan peri-keadilan". Oleh karena itu, sejak awal berdirinya, Indonesia telah menempatkan diri sebagai pendukung penuh kemerdekaan bangsa Palestina dan menolak segala bentuk hubungan diplomatik dengan entitas penjajah, yaitu Israel.

Namun demikian, dalam beberapa waktu terakhir, mulai muncul berbagai pernyataan dan langkah-langkah yang mengarah pada kemungkinan normalisasi hubungan antara Republik Indonesia dan Israel. DSKS (Dewan Syariah Kota Surakarta) memandang hal ini sebagai bentuk pengkhianatan terhadap amanat konstitusi, sejarah perjuangan bangsa, dan komitmen kemanusiaan umat Islam sedunia.

B. DASAR DAN LANDASAN PENOLAKAN

1. Landasan Konstitusional

Pembukaan UUD 1945 menyatakan bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan penjajahan harus dihapuskan. Israel sampai hari ini tetap melakukan penjajahan terhadap negara Palestina. Pengakuan terhadap Israel berarti mengakui dan membenarkan penjajahan atas tanah dan rakyat Palestina yang sah.

2. Landasan Kemanusiaan

Penjajahan Israel terhadap Palestina telah menimbulkan berbagai pelanggaran HAM berat: pengusiran paksa, pembunuhan, blokade ekonomi, penghancuran rumah dan tempat ibadah, serta penahanan anak-anak tanpa proses hukum. Lembaga internasional termasuk PBB dan Amnesty International telah mencatat dan mengutuk praktik apartheid yang dilakukan Israel.

3. Landasan Keislaman

Masjid Al-Aqsha adalah kiblat pertama umat Islam yang kini berada dalam cengkeraman penjajah Israel.

Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
"مهنم سيلف نيملسملا رمأب متهي ملو حبصأ نم"

"Barang siapa yang bangun di pagi hari dan tidak peduli terhadap urusan kaum Muslimin, maka dia bukan termasuk golongan mereka." (HR. Thabrani).

Dukungan kepada Palestina adalah bentuk solidaritas ukhuwah Islamiyah dan kewajiban moral seluruh umat Islam.

C. SIKAP DAN PERNYATAAN DSKS

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, DSKS menyatakan sikap sebagai berikut:

1. Menolak keras segala bentuk pengakuan terhadap Israel, baik secara langsung maupun tidak langsung, terbuka maupun terselubung.

2. Menolak normalisasi hubungan diplomatik, ekonomi, maupun budaya antara Indonesia dan Israel.

3. Menyerukan kepada pemerintah Indonesia untuk tetap konsisten mendukung kemerdekaan penuh bangsa Palestina, dari Sungai (Yordan) hingga Laut (Mediterania), dan tidak tergoda tekanan dari kekuatan asing yang pro-Israel.

4. Mengajak seluruh elemen umat Islam, ormas, dan tokoh masyarakat untuk tetap bersuara membela Palestina dan menolak semua bentuk kompromi terhadap penjajahan.

5. Mendukung upaya boikot, divestasi, dan sanksi (BDS) terhadap Israel sebagaibentuk tekanan sipil global terhadap entitas penjajah.

D. PENUTUP

Pernyataan ini tidak dimaksudkan sebagai bentuk kebencian terhadap suatu agama atau ras, tetapi sebagai sikap moral terhadap entitas politik yang telah terbukti melakukan penjajahan dan penindasan. DSKS berdiri bersama rakyat Palestina dalam memperjuangkan kemerdekaan mereka secara utuh. Kami percaya, sebagaimana janji Allah dalam Al-Qur’an, bahwa kebenaran akan menang dan penjajahan pasti akan sirna.

Allahu Akbar!
Palestina Merdeka, Israel Penjajah!
Dukung Palestina, Tolak Normalisasi!

Demikian Pernyataan sikap ini kami sampaikan, agar menjadi perhatian demi tercapainya suasana kondusif dan aman di tengah-tengah masyarkat.

وال سالم ع ل ي كم ورحمة هللا وب ركات ه

Surakarta, 3 Juni 2025 M/
7 Dzulhijjah 1446 H

Rois Tanfidzi,
Ustadz Abdurrahim Ba’asyir

Sekretaris Jenderal,
Dr. Mulyanto Abdullah Khoir.[Red]

0 Komentar