Kelaparan Akut Muslim Gaza, Telah Tersistematik oleh Zionis

Lisa Oka Rina
MALNUTRISI, kelaparan, dan pembunuhan di dekat lokasi bantuan semakin mengkhawatirkan di Gaza. Sebab, masyarakat hanya bergantung pada pembagian bantuan Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) dukungan AS dan Israel yang kontroversial.

"Lebih dari 1.000 warga Palestina kini telah dibunuh oleh militer Israel saat mencoba mendapatkan makanan di Gaza sejak Yayasan Kemanusiaan Gaza [GHF] mulai beroperasi pada 27 Mei," kata Thameen Al-Kheetan, juru bicara Kantor Hak Asasi Manusia PBB.

"Hingga 21 Juli, kami mencatat 1.054 orang tewas di Gaza saat berusaha mendapatkan makanan; 766 di antara mereka tewas di sekitar lokasi GHF dan 288 di dekat konvoi bantuan PBB dan organisasi kemanusiaan lainnya," ujarnya kepada BBC World Service.

GHF mulai beroperasi di Gaza pada akhir Mei. Lembaga itu mendistribusikan bantuan terbatas ke beberapa lokasi di Gaza selatan dan tengah.

Langkah itu dilakukan setelah Israel menerapkan blokade total selama 11 minggu di Gaza, yang menyebabkan tidak ada makanan yang masuk ke wilayah tersebut.

Dr. Mohammed Abu Salmiya, Direktur Rumah Sakit Shifa di Kota Gaza, mengatakan 21 anak telah meninggal dunia akibat malnutrisi dan kelaparan di seluruh wilayah tersebut dalam 72 jam terakhir.

Sekitar 900.000 anak di Gaza menderita kelaparan, dan 70.000 di antara mereka mengalami malnutrisi, ujarnya kepada BBC.

Puluhan ribu anak itu menghadapi angka kematian yang mengkhawatirkan, kata Dr. Mohammed Abu Salmiya. Dia menambahkan, pasien diabetes dan ginjal berada pada risiko khusus. (BBC NEWS, 23/7/25).

Kebiadaban Zionis Yahudi makin meningkat, bahkan tak dapat diungkapkan dengan kata-kata, seolah mereka bukan manusia, membiarkan krisis kelaparan yang sangat mengerikan. Bahkan nampak kelaparan dijadikan sebagai cara genosida baru.

Gaza, dengan 2 juta jiwa yang terjebak dalam blokade, merasakan kelaparan hebat. Sejak gencatan senjata enam pekan gagal diperpanjang dan Israel memberlakukan blokade penuh pada 2 Maret 2025, truk bantuan hanya diperbolehkan masuk dalam jumlah yang nyaris simbolik. Menjadikan kelaparan sebagai alat genosida adalah cara yang sangat keji.

Makin nyata, bahwa kekejaman Zionis tak mempan hanya dengan retorika, dan bantuan kemanusiaan. Apalagi zionis senantiasa dibela AS dan veto AS di Dewan Keamanan PBB. Mandulnya PBB makin nyata. Pemimpin muslim sudah mati rasa, abai pada seruan Allah dan RasulNya. Umat Islam telah termakan propaganda Barat yang menawarkan solusi 2 negara, dan i ini semakin membuat kaum muslimin menjadi lemah.

Sejatinya semua hal itu hanya ilusi, yang ditanamkan oleh para penguasa yang berkhianat, hingga pasukan umat, para ulama, dan rakyatnya pun menyerah. Padahal umat islam yang saat ini berjumlah lebih dari 2 milyar di dunia, sejatinya memiliki kekuataan luar biasa yang bersumber dari akidah yang kokoh. 

Sejarah panjang telah membuktikan bahwa umat islam memiliki kekuatan besar yang mampu menjadikan institusi Kekhilafahan sebagai negara adidaya dan menyebarkan rahmatan lil 'alamin, yaitu kebaikan hingga kesejahteraan kepada seluruh umat manusia "Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam."
(QS. Al-Anbiya 21: Ayat 107). Karena Rasulullah SAW membawa ajaran islam yang utuh dan sempurna (kaffah), yang tidak hanya mengajarkan masalah ibadah, tapi juga mu'amalah / hablu minannas, termasuk didalamnya pengaturan politik luar negeri dalam negara bahkan ajaran jihad adalah amalan mulia di sisi Allah.

Situasi hari ini harus kita digunakan sebagai sarana untuk menyadarkan umat islam bahwa solusi hakiki untuk Palestina, yaitu jihad dan persatuan kaum muslimin di seluruh dunia dalam sebuah institusi kenegaraan yang menjadikan islam politik sebagai asasnya. Penyadaran harus terus kita gencarkan dengan bukti nyata kejahatan Zionis dan kejahatan ini merupakan genosida bukan terrkait perkara kemanusiaan.

Seruan ini harus terus kita gaungkan agar menjadi opini umum di tengah masyarakat, dan dengannya akan menjadi tunas bangkitnya kesadaran ialam di tengah-tengah kaum muslimin, agar mereka mengambil islam yang utuh sebagai cara pandang kehidupan serta bersedia menerapkan syariat-syariat islam dengan utuh pula. Akan lahir pemimpin umat yang nyata menjadi pembela islam dan umat muslim yaitu  mengembalikan kemuliaan islam dan umat islam, yang akan terwujud ketika kekhilafahan tegak kembali, yaitu kekuasaan yang menolong islam dan kaum muslimin (sulthonan nashiroh).

Kami dengan lantang menyerukan agar kaum muslimin segera merapatkan barisan, kokohkan bangunan persatuan kaum muslimin, tinggalkan ikatan nation state (kebangsaan) di sisi kalian, serta mari kita tingkatkan keyakinan dan keistiqamahan kita dalam membela saudara kita di Palestina dengan terus bersuara bahwa jalan hakiki menyelesaikan masalah Palestina adalah dengan jihad menurunkan tentara-tentara kaum muslimin. Ingatlah firman Allah SWT "Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu."
(QS. Muhammad 47: Ayat 7)

Sabda Rasulullah SAW : "Tidaklah seseorang membiarkan (tidak menolong) seorang Muslim di suatu tempat saat kehormatannya dilecehkan dan harga dirinya direndahkan, melainkan Allah akan membiarkan dia (tidak menolong dirinya) di tempat ia ingin mendapatkan pertolongan-Nya. Tidaklah seseorang menolong seorang Muslim di suatu tempat saat harga dirinya direndahkan dan kehormatannya dilecehkan, melainkan Allah akan menolong dia di tempat ia ingin mendapatkan pertolongan-Nya". (HR. Ahmad)

Wallahu'alam bisshowwab

Penulis adalah Pemerhati Kebijakan Publik

0 Komentar