Wisuda ke-8 STIM Surakarta Melahirkan 110 Sarjana PBA dengan 27 Hafizh Qur’an 30 Juz

NUSANTAR45.ID, SOLO - Sekolah Tinggi Islam Al Mukmin (STIM) Surakarta kembali menorehkan sejarah penting dalam dunia pendidikan Islam. Pada Sabtu, 30 Agustus 2025, sebanyak 110 sarjana Pendidikan Bahasa Arab (PBA) resmi diwisuda dalam Sidang Senat Terbuka yang berlangsung di Hotel Sahid Jaya Solo.

Dari jumlah tersebut, 27 wisudawan berhasil lulus dengan predikat cumlaude sekaligus menyandang gelar hafizh 30 juz, sebuah capaian yang menguatkan tradisi sanad keilmuan dan keulamaan di STIM Ngruki Surakarta.

Ketua STIM Surakarta, Dr. Zahrodin Fanani, M. P. I. dalam sambutannya menegaskan bahwa sejak berdiri pada 2012, STIM berkomitmen mengembangkan pendidikan bahasa Arab berbasis pesantren. Kini STIM memiliki 925 mahasantri dan 35 dosen, serta telah melahirkan delapan angkatan alumni.

Dalam kesempatan tersebut, Dr. Zahrodin juga mengumumkan bahwa STIM segera membuka dua program studi baru, yaitu Hukum Ekonomi Syariah (HES) dan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, yang tinggal menunggu SK izin resmi pemerintah.

“Insya Allah kami terus berjuang menuju akreditasi Baik Sekali pada tahun 2025 ini bahkan kalau bisa Unggul dan menyiapkan transformasi menuju Institut Islam Al Mukmin Surakarta. Arah pengembangan kami jelas: sanadisasi keilmuan, pengayaan bahasa Arab, sertifikasi interdisciplinary sharing, dan kedisiplinan. Semua ini menjadi tiga pilar utama penguatan kampus Islami yang berperadaban,” tegas Dr. Zahrodin.

Sinergi STIM dengan Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki serta pesantren-pesantren afiliasinya menjadi kunci pengembangan lembaga. “Kampus ini harus menjadi mercusuar ilmu yang berperadaban,” tambahnya.

Acara wisuda juga diwarnai dengan orasi ilmiah dan ucapan selamat melalui video call dari Prof. Dr. Phil. H. Sahiron, M.A. (Direktur PTKI Kemenag RI) dan Prof. Dr. H. Rokhmadi, M.Ag. (Sekretaris Kopertais Wilayah X Jawa Tengah). Hadir langsung jajaran pengasuh Pondok Al Mukmin Ngruki, antara lain KH. Farid Ma’ruf, Ns. (Ketua Yayasan PP Al Mukmin), KH. Taufiq Usman, M.Si. (Pembina Yayasan), dan KH. Yahya Abdurrohman (Mudir PP Al Mukmin).
Pesan mendalam juga disampaikan oleh KH. Abu Bakar Ba’asyir, pendiri sekaligus penasihat STIM Surakarta. Beliau menekankan bahwa tujuan utama pendidikan Islam adalah mencetak mukmin sejati (haqqan), “Berjuang membela Islam tidak harus dengan senjata, bisa dengan ilmu, mendirikan sekolah atau pesantren. Itu juga jihad. Hidup seorang mukmin sejati adalah untuk Islam,” ungkapnya penuh penekanan.
Dengan demikian, wisuda kali ini bukan sekadar seremoni akademik, melainkan peneguhan arah STIM Ngruki sebagai pusat pendidikan Islam bersanad, berkarakter pesantren, dan berorientasi global.[*/Red]

0 Komentar